3 Juli 2013– Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten didampingi
Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten-Nandy Mulya mengikuti rapat koordinasi
(rakor) para sekda provinsi se-Indonesia membahas teknis penyaluran Bantuan
Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang dipimpin Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) Republik Indonesia (RI)-Gamawan Fauzi di Lt.III Gedung Kementrian
Dalam Negeri Indonesia (Kemendagri), Jakarta, Rabu (3/7).
Mendagri secara singkat dalam arahannya menyampaikan” bahwa agenda
rakor ini sangat penting dan dirancang untuk berbagi beban dengan daerah di level
provinsi atas dampak penyaluran kebijakan BLSM atas kompensasi penyesuaian
harga BBM.Dampak penyaluran BLSM ini supaya menjadi beban kita bersama terutama
pengalokasian dana bagi rakyat di daerah jangan hanya dari dana APBN apabila
penduduk miskin yang seharusnya mendapat BLSM tidak teralokasikan dari dana
APBN”Mendagri berjanji apabila kemudian diperlukan semacam acuan atau regulasi
peraturan bagi payung hukum pengalokasian dana APBD untuk mengatur dana BLSM,
Kemendagri akan mendukungnya melalui peraturan perundangan.Mendagri melalui
rakor tersebut menginginkan agar daerah memeriksa kembali bersama-sama untuk
menyatukan data pusat dan daerah, mulai dari desa sampai pusat. Ia menginginkan
agar data tersebut lebih akurat agar para Sekda mengkoordinasikan kembali
melalui musyawarah desa dan kecamatan. Selanjutnya data-data itu dapat
divalidasi satu kartu untuk semuanya sehingga memudahkan penyaluran termasuk
juga memudahkan penyaluran bantuan sosial raskin, bantuan pendidikan dan lain sebagainya
untuk kemudian segera direkap datanya dan diselesaikan oleh PT Pos Indonesia”
pinta Mendagri.
Senada dengan Mendagri, Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)
Kemendagri-Tarmizi Karim secara teknis menjelaskan bahkan rakor ini digelar
untuk mencari solusi bersama-sama atas kekurangan anggaran alokasi BLSM dan
permasalahan dampak-dampaknya di daerah.Ia menyampaikan bahwa dalam penyaluran
BLSM ini terdapat kewajiban daerah dalam teknis penyaluran maupun menambah
kekurangan alokasi dana bagi rakyat miskin yang membutuhkan.Rakor ini dihadiri
pula Direktur PT Pos Indonesia dan Ses Tim Nasional Percepatan Penanggulanagn
Kemiskinan (TN PPK) Kementrian Sosial RI, selain membahas teknis penyaluran
BLSM, rakor ini juga membahas penanganan dampak kabut asap akibat kebakaran
lahan hutan di beberapa daerah di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar