Selasa, 30 Juli 2013

Kadin Akan Adakan Gelar Pasar Murah .

laporan ch








Wakil Ketua Umum Kadin Banten Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Tata Laksana, H. Iyus Y. Suptandar, BBA, memimpin Rapat Koordinasi Dewan Pengurus Kadin Banten di Ruang Rapat Lantai I di Sekretariat Kadin Banten sekaligus mengevaluasi aktivitas para Wakil Ketua Umum, karena ada beberapa Wakil Ketua Umum dengan kesibukannya di luar atau ada yang sakit, perlu dibantu dengan membentuk Ketua Koordinator, agar aktivitas dengan para Ketua Komite Tetap berjalan dengan baik.Posisi Wakil Ketua Umum Bidang Investasi, Perbankan dan Hubungan Luar Negeri, H. Adhi Surya Dharma, SE, misalnya, kondisi pisiknya mulai menurun karena sakit. Ini perlu ada Ketua Koordinator untuk melaksanakan hal-hal teknis agar program kerja tetap jalan. Ini akan segera dilaporkan kepada Ketua Umum, H. Tb. Chaeri Wardana, B.Bus, sambil menunggu informasi lebih lanjut kita berharap beliau kembali sehat dan beraktivitas seperti semula,”Selain itu, ada sejumlah Ketua Komite Tetap yang ditarik di bawah koordinasi Wakil Ketua Umum Bidang Humas dan Promosi dan sejumlah Ketua Komite Tetap lainnya yang pindah posisi. “Perpindahan posisi ini secara definitif perlu ditetapkan agar dalam melaksanakan program kerjanya lebih fokus,” ujar ketum kadin banten bidang organisasi dan tata laksana H. iyus    
Wakil Ketua Umum Kamar dagang dan Industri (Kadin) Banten Bidang Industri dan Perdagangan, Ir. Eten Hilman Hartono mengatakan, kenaikan harga-harga Sembilan bahan pokok (sembako) masih terkendali dan wajar selama pemerintah melakukan pengawasan di pasar-pasar tradisional, guna menghindari adanya permainan harga oleh oknum spekulan, dan pemerintah juga harus menyiapkan stock bahan pokok yang cukup untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan menjalenag Lebaran.Selama masih dalam pengawasan pemerintah kenaikan harga semako di pasaran itu tergolong wajar, karena erat kaitannya dengan biaya transportasi setelah harga BBM naik,Ia menjelaskan, terguncangnya harga sembako di pasaran Kadin Banten akan mengadakan pasar murah guna membantu daya beli masyarakat. “Kegiatan ini bagian dari program kerja Kadin Banten dama bermitra dengan pemerintah dan meringankan beban masyarakat
Secara terpisah di hari yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Banten Bidang Pertanian dan Peternakan, Ir. Hj. Egi Djanuiswati, M.Sc, didampingi Ketua Komite Tetap Pertanian, Ir. H. Maman S. Wardi, Direktur Eksekutif Kadin Banten, Sri Windarti dan lainnya mengadakan kunjungan ke Pandeglang guna melihat dari dekat lokasi pengembangan jamur merang di lokasi industri rumahan tepung aren di Kadubanen, Pandeglang,
Menurut Pakar Jamur Merang (Volvariela Volvacea), Deddy Suyerman yang ikut memediasi dan kiat-kiat pengembangan jamur merang di Pandeglang antara lain, media tanam yang berupa kompos yang bahannya terdiri dari selulosa yang berasal dari limbah pabrik tepung aren, atau merang ditambah dengan dedak padi, kapur, kapas dan tepung. Dari bahan tersebut kemudian dikomposkan (difermentasikan) kurang lebih delapan hingga 10 hari. Jamur tersebut akan tumbuh, namun tidak memiliki hijau daun (clorofil) sehingga jamur hidup tidak tergantung kepada hasil photosynthesis, tetapi jamur hidup dari tumbuhan yang sudah lapuk. “Oleh karena itu, jamur dinamakan tumbuhan saprophyt. Ini tentu harus memerhatikan teknis perawatan yang baik,” ujarnya ditengah kunjungannya di Kadubanen Pandeglang. Media budidaya jamur ini disebut kubung atau rumah jamur ukuran 12 x 10 x 5 dari bahan bambu yang tersusun lima rak atau lebih dan mudah dijangkau. Budidaya jamur harus memenuhi agrokilmat, syarat lingkungan tumbuh jamur dan pengaturan suhu, kelembaban, ph, aerasi, cahaya, nutrisi, dan pupuk organik cair/POC Top G2. Selain itu, kata Deddy, budidaya jamur harus jauh dari pertanian holtikultura, pabrik, keramaian kota, dan jauh dari rumah tangga agar tidak terkontaminasi dengan logam berat.
Egi menambahkan, budidaya jamur merang di Kadubanen Pandeglang ini akan dipromosikan sebagai pusat pelatihan dan pusat pengembangan budidaya jamur merang Nasional, karena potensi jamur merang ini memiliki kandungan protein cukup besar, yakni 28,5 persen, kandungan lemak 0,3 persen dan karbohidrat 40 persen. “Saat ini, 923 juta penduduk bumi menderita kekurangan makanan, dan cuaca yang tidak stabil memengurahi pola produksi pertanian dari banyak petani di dunia. Budidaya jamur inilah solusinya,” ujarnya,,,,,,,,,,,serang 18 juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar