Sabtu, 04 Agustus 2012

SEPUTAR BANDARA SUTA RESMI DI KEMBANGKAN


 

Laporan : Iroh     



TANGERANG – Upaya untuk meningkatkan kapasitas Bandara Soekarno Hatta menjadi 62 juta pergerakan per tahun, Kamis (2/8), PT Angkasa Pura II (Persero) memulai secara resmi program pengembangan Bandara Soekarno Hatta menjadi sebuah kawasan Aerotropolis. Program tersebut ditargetkan dapat terealisasi hingga akhir tahun 2014.
Proses groundbreaking oleh Presiden RI-Susilo Bambang Yudhoyono menandai dimulainya pekerjaan fisik proyek tersebut. Acara yang berlangsung di Gedung PT Angkasa Pura Kompleks Perkantoran Bandara Soekarno Hatta, turut disaksikan pula oleh Wakil Presiden RI-Boediono, Gubernur Banten-Hj.Ratu Atut Chosiyah, dan Direktur Utama PT. Angkasa Pura II-Tri S. Sunoko serta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Direktur Utama PT. Angkasa Pura II-Tri S. Sunoko menjelaskan bahwa pengembangan Bandara Soekarno-Hatta merupakan jawaban dari isu keterbatasan kapasitas yang terjadi. “Dengan daya tampung sebesar 22 juta pergerakan penumpang per tahun, Bandara Soekarno-Hatta telah melayani 51,5 juta pergerakan pada tahun 2011. Besarnya angka pergerakan penumpang tersebut menempatkan Bandara Soekarno-Hatta pada peringkat ke-12 dalam daftar bandara tersibuk di dunia versi Airport Council International (ACI)” tegasnya.
Prosesi groundbreaking menjadi momentum yang sangat penting bagi PT Angkasa Pura II karena rencana pengembangan terhadap Bandara Soekarno-Hatta telah menjadi bandara internasional berkelas dunia yang dibanggakan sehingga nantinya tidak hanya menjadi cita-cita Angkasa Pura II akan tetapi menjadi harapan semua masyarakat dan bangsa Indonesia.
Dengan pengembangan ini, kami berharap Bandara Soekarno Hatta dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sesuai Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)” jelasnya.
Berkaitan dengan grand design Bandara Soekarno Hatta, terdapat lima agenda besar yang akan menjadi fokus Angkasa Pura II dalam melakukan tahapan pengambangan. Fokus pertama adalah optimalisasi runway untuk meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat pada landasan pacu 1 dan 2.
Selanjutnya, fokus kedua adalah melakukan pengembangan terminal 3 serta merevitalisasi terminal 1 dan 2 untuk menambah kapasitas pergerakan penumpang. Fokus ketiga adalah melakukan pembangunan terminal kargo baru (cargo village), dan fokus keempat adalah melakukan pengembangan fasilitas penunjang seperti untuk area bisnis dan komersial.
Kemudian fokus yang kelima adalah membangun integrated building, yaitu bangunan penghubung antara T1 dan T2 yang multifungsi dan berkonsep one stop service. Integrated building tidak hanya sekedar menjadi bangunan penghubung, tetapi merupakan bangunan yang sarat dengan berbagai macam fasilitas pelayanan untuk pengguna jasa. Sejumlah fasilitas yang akan berada dalam bangunan tersebut antara lain stasiun kereta api, moda transportasi antar terminal tak berawak (people mover system), terminal bus, mall, hotel, area parkir, dan lain sebagainya.
Terkait landasan pacu, Tri S. Sunoko menambahkan upaya yang dilakukan adalah melakukan rekonfigurasi runway 1 dan 2 dengan menambah sejumlah taxiway serta memperluas kapasitas area parkir pesawat (apron) dari 125 pesawat menjadi 174 pesawat dan melakukan pembebasan lahan secara bertahap sesuai kebutuhan hingga mencapai 830ha.
Usai mengikuti groundbreaking program pengembangan Bandara Soekarno Hatta di Gedung PT Angkasa Pura Kompleks Perkantoran Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Gubernur mengikuti sidang kabinet terbatas yang dipimpin Presiden RI-Susilo Bambang Yudhoyono.