Minggu, 23 April 2017

Minggu, 16 April 2017

DINAS PUPR KOTA SERANG IKLAN MTQ T. PROV. BANTEN KE - XIV 2017

                                            Laporan : Nurhayati

DISNAKER KAB. SERANG IKLAN ISRA & MI'RAJ 1438 H / 2017 M

                                         Laporan : Nurhayati

DISPERINDAG PROV. BANTEN IKLAN HARI KARTINI 2017

                                                            Laporan : Nurhayati / Titan

BKPSDM KAB SERANG IKLAN MTQ KE - XIV T. PROV .BANTEN 2017

                                           Laporan: Nurhayati / thitan

Jumat, 07 April 2017

DISNAKERTRANS PROV. BANTEN IKLAN ISRA MI'RAJ 1438 H / 2017 M

                                           Laporan:  Nurhayati

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BANTEN IKLAN ISRA & MI'RAJ 1438 H / 2017 M

                                             Laporan: Nurhayati

DINAS PEMDES PROV.BANTEN IKLAN ISRA & MI'RAJ 1438 H / 2017 M

                                            Laporan: Thitan  / Nurhayati


Kadistan Banten Sarankan Petani Tanam Kayu Putih secara tumpang sari, dismpimg tanaman lainya

                                          Laporan: Nurhayati


BP.com Lebak ( Rangkas Bitung ) Merupakan wilayah Kabupaten di Provinsi Banten yang mempunyai Area lahan pertanian  sangaat luas  lahan sawah maupun darat yang memiliki lahan tanam tani secara permanen atau pun tumpang sari. Untuk lahan pertanian sawah pada umumnya ditanami padi jika dimusim penghujan.
Disisi lain untuk lahan darat memberi peluang bagi para petani di daerah itu  untuk ditanami tanaman  seperti kacang tanah kacang kedelai, jagung cabi umbi2an dan lainnya melalui upaya khusus (UPSUS) untukmembantu pemerintah dalam upaya  mendukung tercapainya swasembada pangan nasional yang di canangkan beberapa waktu lalu.
“ tersedianya  luasan lahan pertanian yang dimiliki Kab Lebak, saya yakin swasembada pangan nasional rencana pemerintah bersamak distanak banten akan memberikan andil besar dalam pen capaian target tsb,” kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid, beberapa waktu lalu kepada  media dan masyarakat setempat.
Selain bisa ditanami tanaman pokok seperti padi, jagung dan kedelai. Lahan yang luas di Lebak ini bisa ditanami tanaman Kayu Putih yang masih muda dengan pola tumpang sari.“Banyak sekali potensi dibidang pertanian yang dapat meningkatkan penghasilan selain tanaman pokok. Salah satunya itu tanaman Kayu Putih,” ujarnya.
Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengatakan, dalam rangka mengelola dan memanfaatkan lahan perkebunan untuk kesejahteraan rakyat, pejabat dan pengusaha agar terus bersinergi dalam kegiatan ini.
“Untuk mewujudkan swasembada pangan nasional, harus ada sinergisitas antara pemerintah dan pengusaha. Ini penting dilakukan karena berkaitan dengan pemasaran produk pertanian ini,” katanya.   (adv)

MENTAN AMRAN AJAK PETANI TANAM JAGUNG SERENTAK AGAR INDONESIA TAK PERLU IMPOR

    Laporan: Nurhayati / Thitan


BP.com OnlinePANDEGLANG, Pemprov Banten mempunyai  potensi besar untuk lahan jagung, edikitnya 200 ribu hektar (ha),  tersebar lahan luas  beberapa kabupaten/kota. Menurut Mentan Amran Sulaiman, lahan tersebut  bisa dimanfaatkan untuk komoditas pertanian,  termasuk hasil pertanian jagung.
Mentan melihat potensi yang sangatbesar di  Banten,  Kami berharap ke depan lahan tidur dan lahan Perhutani dan masyarakat ada 200.000 ha yang tidur bila di upayakan secara bersamaan menanam jagung, itu bisa menopang Jakarta," kata Amran di lokasi, Pandeglang, Banten, Rabu (29/3/2017).
Amran Sulaeman  mengatakan, jika produksi dari Banten melimpah maka Indonesia tak perlu lagi impor Jagung."seperti DKI Jakarta terbiasa import jagung dari Amerika Serikat (AS) dan Argentina ini bisa diselesaikan dengan membangun lumbung jagung dari Banten dan Pandeglang," jelas Amran.
Amran m
emastikan Kementan akan mendukung dibangunkannya lahan tidur tersebut dengan memberikan beberapa bantuan seperti traktor, benih, pompa, alat mesin pertanian.
Pengolahan lahan tidur untuk pertanian jagung di Banten ini menurutnya sangat potensial karena dekat dengan konsumenyangada di DKI Jakarta.Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, Sobirin, menjelaskan potensi 200.000 ha lahan itu tersebar Pandeglang hingga Cilegon. Lahan-lahan itu antara lain berasal dari tanah masyarakat yang masih tidur, perkebunan, bekas sawah, maupun lahan perusahaan yang sudah dibeli tetapi belum dipakai, lalu dipinjam. Menurut Sobirin, Mentan akan membantu pengembangan lahan-lahan itu untuk pertanian di Banten."Pak Amran janji kalau ada lokasinya mau 100.000 ha atau 200.000 ha boleh saja dikembangkan Banten, di Banten itu salah satunya Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, Cilegon," terang  Kabid Sobirin.,,,,singkat
Lahan jagung
 Pemprov Banten akan memetakan
 beberapa Wilayah yang akan ditanami jagung yang memiliki  potensi menggunakan lahan perusahaan karet atau sawit yang masih belum berproduksi untuk diintegrasikan atau tumpang sarikan bertanami jagung.
Ia menyebut dari 200 ribu ha potensi itu, pemerintah pusat akan memberikan beberapa bantuan seperti benih, pupuk, traktor, dan alat mesin pertanian lainnya. Ia mengatakan, tahun 2017 ditargetkan 20.000 ha lahan yang ditanami jagung."Tahun ini Banten 20.000 ha. Realisasi baru 15.000 ha. Ini baru mau dirapatin dengan Pemda dan Pandeglang untuk permintaan 100.000 dan 200.000 ha itu, mau dipetakan,ya," pungkas Sobirin
.
Semoga saja banten pada tahun – tahun  kedepan dapat memenuhi kebutuhan hasil pertanian jagung untuk baanten khususnya Nasional umumnya  sehingga tidak perlu lagi impor jagung dari luar negri.      ( ADV )

Senin, 03 April 2017

Gerakan Tanam Cabe di pekarangan rumah, lahan sempit & luas Serentak Berhasil Tekan Harga

Laporan: Nurhayati / Thitan

  Bnten BMPOST. OnlineDinas Pertanian prov. Banten yang melakukan pemantauan harga mendapatkan rata-rata harga cabai rawit merah per 22 Maret 2017 di Pasar2 kebutuhan rumah tangga  Pada umumnya hampir kisaran Rp60 rb per kg atau turun drastis dari beberapa pekan sebelumnya yang masih mencapai hampir Rp100.000 per kilogram (kg).  produksi berbagai jenis cabe termasuk cabae rawit merah di Banten selama ini cukup melimpah. Kelangkaan cabai rawit merah terjadi bukan disebabkan tingkat produksi yang tidak cukup, melainkan terkait dengan distribusi komoditas itu dari daerah lain. 75 persen produksi cabai di Banten selama ini lebih banyak disalurkan ke daerah-daerah lain seperti Jawa Barat dan DKI Jakarta. Masyarakat berharap gerakan tanam cabai serentak  bisa terus diikuti dengan gerakan tanam cabai masyarakat secara mandiri dan menyeluruh.   ( ADV )