Rabu, 30 Oktober 2013

PENGADILAN TIPIKOR SERANG GELAR SIDANG PENERIMAAN HIBAH BANTEN..

Laporan :CH
SERANG - Pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) di Pengadilan Negeri (PN) Serang, untuk pertama kalinya menyidangkan perkara dugaan korupsi penerima dana hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov ) Banten, Rabu (30/10/2013). PN Serang menyidangkan terdakwa Muhammad Taufik, dalam kasus penerimaan dari Rp 500 juta dari Biro Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Provinsi Banten untuk Yayasan Al-Mukarobah di Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Dalam sidang yang dipimpin hakim Andreas didampingi dua anggotanya Parnaehan Siltonga dan Donny Suwardi dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nur Lidia Sari, sementara terdakwa Muhamad Taufik didampingi penasehat hukumnya Sahrullah, terdakwa oleh JPU didakwa secara melawan hukum dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara.
Perbuatan terdakwa selaku pengurus Yayasan Al-Mukarobah dilakukan setelah dirinya mendapat informasi bahwa di Kabupaten Tangerang banyak Yayasan mendapat bantuan dari Pemprov Banten, lalu menghubungi temannya Abdul Fatah yang mengaku banyak kenal orang Biro Kesra Banten.
Lalu atas intruksi Abdul Fatah, terdakwa pada tahun 2011 membuat proposal untuk dikirimkan ke Bior Kesra Banten senilai Rp 1,2 miliar. Meskiun terdakwa mengetahui, bahwa belum ada bangunan maupun kegiatan di Yayasan Al Mukarobah. Pengajuan Rp1,2 miliar tersebut ditolak oleh Biro Kesra. Namun setelah kemudian diperbaiki dan mengajukan kembali sebesar Rp 500 juta, akhirnya disetujui.
Dan pada 2012 dana sebesar Rp500 juta tersebut cair. Akan tetapi, pada pelaksanaannya, dana tersebut tidak digunakan seperti dalam proposal. Diantaranya untuk pembelian mebeulair, pengadaan buku, pengadaan perpustakaan dan kebutuhan Yayasan seperti pada umumnya.
Bahwa setetlah uang tersebut ada dalam penguasaan terdakwa, selanjutnya oleh terdakwa tidak dipergunakan untuk keperluan Yayasan Al-Mukarobah. Sebagaimana yang ada di proposal pengajuan dana bantuan. Melainkan terdakwa pergunakan untuk keperluan pribadinya,
Dana dari pemerintah tersebut, lanjut JPU, Rp150 juta dipinjamkan kepada Abdul Fatah, Rp 100 juta untuk pembelian komputer dan laptop untuk pribadi terdakwa, Rp 50 juta untuk kepentingan pribadi terdakwa.
Dibagi-bagikan kepada beberapa LSM dan wartawan untuk menutupi kasus ketika masalah ini mulai ramai dibicarakan orang sebesar Rp100 juta,dan dana sebesar RP 100 juta, diserahkan kepada pimpinan yayasan Al-Mukarobah, Romdani,
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 3 jo pasal 18 undang undang RI nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidan akorupsi,
Usai mendengarkan dakwaan JPU, majelis hakim memutuskan sidang ditunda hingga pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi.”kata JPU

Wakil Gubernur Banten Rano Karno Mengungkapkan Pemerintah Provinsi Banten tidak Lumpuh

Laporan : CH
Serang 09 Oktober 2013,Wakil Gubernur Banten Rano Karno menyatakan aktivitas pemerintah provinsi itu tidak lumpuh kendati Gubernur Ratu Atut Chosiyah belakangan tidak menghadiri sejumlah agenda penting.
"Siapa bilang (lumpuh)? Sampai sekarang tetap berjalan dan tidak ada masalah,
"Pasca penangkapan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana, oleh Komisi Pemberantasan korupsi (KPK), Gubernur Banten itu sempat menghilang.
Beberapa agenda penting juga tidak dihadiri oleh Atut. Antara lain, peresmian Rumah Sakit Umum (RSU) Banten pada 3 Oktober lalu, Paripurna HUT Banten di DPRD Banten pada 4 Oktober, HUT TNI pada 5 Oktober, dan Hari Keluarga Nasional 8 Oktober.
Semua kegiatan yang tidak dihadiri oleh Atut dihadiri oleh Wakil Gubernur Banten Rano Karno. "Tidak ada masalah dengan ketidakhadiran Bu Atut. Selama ini kami juga saling bekerja sama," kalaupun ia tidak bisa, masih ada sekda yang mewakili Provinsi Banten. "Kalau saya tidak bisa (melakukan kegiatan), kan masih ada sekda,"
ujar wakil gubernur banten rano karno……..

Pada Rabu,
di temui Kepala Biro Humas Prov. Banten Sitti Maani Nina Mengungkapkan’ tempat parkir mobil dinas Atut di depan kantor Gubernur Banten terlihat kosong. "Ibu Atut syok sejak penangkapan Tubagus Chaeri Wardana," Ungkapnya singkat……..


Jumat, 04 Oktober 2013

WAKIL GUBERNUR BANTEN H.RANO KARNO RESMIKAN KANTOR RRI BANTEN

LAPORAN : CH
Serang 4/10-2013–Wakil Gubernur Banten-H. Rano Karno,Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)-Roy Suryo,secara resmi melakukan grand launching Radio Republik Indonesia (RRI) Banten di Jalan Tubagus Akhmad Khatib no.47 Benggala, Kota Serang.
Hadir menyaksikan grand launching tersebut di antarannya Direktur Utama (Dirut) RRI-Rosarita Niken Widiastuti, Kepala Stasiun RRI Jakarta sekaligus Pembina RRI Banten-Ersna Prahesti dan sejumlah Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.
Dalam sambutannya Menpora menyambut baik dengan hadirnya RRI di wilayah Banten. “Saya bermimpi bahwa Banten di masa mendatang akan memiliki radio sendiri. Alhamdulillah pada hari ini RRI hadir di Banten,Menpora juga menjelaskan bahwa kehadiran RRI Banten diharapakn bisa menjadi media yang mampu menjadi media informasi menyeluruh bagi masyarakat Banten.Kita tahu bersama bahwa sejak di era reformasi ini banyak sekali media hadir di Indonesia tidak terkecuali di Banten. Contohnya media televisi, koran, radio, sampai media online yang sudah bisa kita baca hanya melalui tangan kita. Tapi kehadiran RRI diharapkan mampu juga menyediakan hiburan dan menyajikan pendidikan bagi masyarakat Banten” terang Menpora.
Sementara itu Wagub H.Rano Karno mengaku bangga dengan hadirnya RRI di bumi Banten. “Saya bisa dikatakan orang yang fanatik terhadap media. Karena itu keberadaan RRI sebabgai media audio diharapkan mampu menyiarkan pengembangan kesenian dan kebudayaan di daerah,Kehadiran RRI Banten ke depan diharapkan mampu mengembangkan siaran lebih luas di Banten. “Terutama di wialayah perbatasan Banten sepertinya perlu dukungan dari media untuk mengembangkan potensi wisata maupun ekonomi di daerah tersebut” Jelas Wagub
Dirut RRI menjelaskan bahwa dengan diresmikannya RRI di Banten, diharapkan mampu menghibur dan menjadi sarana pembelajaran bagi warga Banten.Kami selaku manajemen berkeinginan mendirikan radio di Banten. Tapi dalam 2 tahun terakhir ini keinginan tersebut bisa terwujud” tandas Dirut RRI. Dalam kegiatan grand launching RRI Banten, digelar pula lomba mewarnai yang diikuti sebanyak 1.000 anak dari berbagai sekolah di Kota Serang. Launching RRI juga digelar untuk menyemarakkan rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-13 tahun Provinsi Banten.

WAKIL GUBERNU H.RANO KARNO MEMIMPIN RAPAT PARIPURNA ISTIMEWA PERINGATAN HARI JADI PROVINSI BANTEN KE-13 DI GEDUNG DPRD PROVINSI BANTEN

LAPORAN : CH
Serang Banten 4/10-2013–Memasuki usia yang ke-13 tahun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten yakin dan optimis dalam beberapa tahun ke depan bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, mengingat sinergitas pemerintah daerah dengan pemerintah pusat saat ini telah dijalankan dengan baik. Demikian hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Banten-H.Rano Karno saat menghadiri Rapat Paripurna Istimewa Peringatan Hari Jadi ke-13 Provinsi Banten di Gedung DPRD Provinsi Banten,Jumat (4/10).
Di antara alasan yang menjadi keyakinan Pemerintah Provinsi Banten tersebut adalah dengan telah ditetapkannya Provinsi Banten sebagai salah satu wilayah yang masuk masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 32 tahun 2011.
Ke depan, saya yakin Banten akan mengalami kemajuan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, karena kerja keras yang dilakukan oleh pemerintah daerah telah disinergikan dengan program nasional yaitu masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 32 tahun 2011”Wilayah Banten dalam MP3EI berada pada 2 koridor ekonomi yaitu koridor ekonomi Jawa sebagai pendorong industri dan jasa nasional, dan koridor ekonomi Sumatera sebagai sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional yang akan dihubungkan dengan Jembatan Selat Sunda (JSS).Program MP3EI yang telah dilaksanakan pemerintah di Provinsi Banten antara lain pengembangan pabrik besi baja PT.Krakatau Posco di Kota Cilegon, pembangunan Pabrik Semen Merah Putih di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2012, penetapan pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS) termasuk Jembatan Selat Sunda sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2011, pembangunan Waduk Karian di Kabupaten Lebak, rencana pembangunan Waduk Sindang Heula, rencana pembangunan Bandara Panimbang, dan sejumlah rencana pembangunan proyek strategis lainnya.Kendati mengklaim telah mengambil sejumlah langkah strategis guna percepatan pembangunan dan ekonomi di Banten, Pemerintah Provinsi Banten juga menyadari sepenuhnya belum dapat memenuhi harapan semua masyarakat.
Kami menyadari, di samping berbagai keberhasilan dan kemajuan pembangunan, tentunya masih belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan semua masyarakat, memang masih terdapat hal-hal yang perlu disempurnakan, baik dari sisi regulasi, reformasi birokrasi, kebijakan, program maupun kegiatan. Namun kami yakin dengan semangat kebersamaan semua itu akan dapat diselesaikan secara bertahap” jelas Wagub kembali.
Sidang Paripurna Istimewa Peringatan Hari Jadi ke-13 Provinsi Banten tampak dihadiri berbagai elemen masyarakat. Di akhir sesi Sidang Paripurna, Wagub diberi kesempatan melakukan pemotongan tumpeng yang kemudian diberikan kepada sejumlah tokoh masyarakat dan atlet berprestasi yang disaksikan seluruh tamu undangan.


WAKIL GUBERNUR BANTEN RESMIKAN RSUD BANTEN

LAPORAN : CH


Demikian Wakil Gubernur (Wagub) Banten-H.Rano Karno menyampaikan saat memberikan sambutan pada peresmian RSUD Banten yang terletak di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang, Kamis (3/10).
Saat ini di wilayah Provinsi Banten terdapat 76 Rumah Sakit (RS), terdiri dari 9 RS pemerintah, 1 RS vertikal, 2 RS TNI/Polri dan 64 RS swata. Sedangkan jumlah puskesmas yang ada di Provinsi Banten saat ini juga telah mencapai 231 puskesmas. Puskesmas tersebut terdiri dari 135 puskesmas non perawatan dan 78 puskesmas dengan tempat perawatan, sedangkan jumlah puskesmas pembantu (pustu) di Banten sudah terdapat 261 pustu.
Wagub berharap RSUD Banten senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanan melalui berbagai inovasi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, terutama terhadap pelayanan spesialistik dan sub-spesialistik sehingga dapat melayani kasus-kasus yang selama ini belum bisa ditangani di Provinsi Banten.Saya percaya, dengan upaya yang sungguh-sungguh, maka peran, manfaat dan eksistensi RSUD Banten benar-benar akan dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Saya juga berpesan kepada manajemen RSUD Banten agar segera mempersiapkan diri dan melengkapi berbagai persyaratan, sehingga RSUD Banten dalam jangka waktu kurang dari dua tahun pengelolaanya dapat dilakukan sebagai Badan Layanan Umum Daerah sesuai amanat Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit” Kepada para dokter, tenaga kesehatan, serta pegawai Banten, Wagub berpesan agar dalam menjalankan tugasnya harus dilandasi oleh nilai-nilai intelektual, etika dan moral serta tanggung jawab terhadap profesi yang diembannya. “Saya berharap seluruh petugas rumah sakit, baik dokter, perawat maupun tenaga kesehatan lainnya terus termotivasi dan bersemangat dalam menjalankan tugasnya serta mampu menciptakan budaya kerja yang baik” ujar Wagub.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten-Jaja Budi Suhardja dalam laporannya menyampaikan bahwa pada saat ini RSUD Banten telah memiliki dua gedung utama yaitu Gedung A yang terdiri dari 3 lantai dan Gedung B yang terdiri dari 4 lantai yang dipergunakan untuk pelayanan kesehatan dan perkantoran. Sementara gedung lainnya adalah gedung instalasi gizi, kantin karyawan, gedung instalasi laundry, gedung instalasi farmasi, workshop, gedung instalasi pengelolaan air limbah, gedung instalasi jenazah dan masjid. Gedung-gedung tersebut telah dilengkapi dengan peralatan yang memadai.Pelayanan kesehatan untuk masyarakat terdiri dari pelayanan rawat jalan meliputi poli umum dan 16 jenis pelayanan poli spesialistik yaitu poli penyakit dalam, poli anak, poli kebidanan dan penyakit kandungan, poli bedah, poli jantung dan pembuluh darah, poli paru, poli andrologi, poli gigi dan mulut, poli THT, poli mata, poli kulit dan kelamin, poli penyakit syaraf, poli penyakit jiwa, poli psikologi, poli rehabilitas medik dan poli pelayanan gizi,Untuk pelayanan lainnya RSUD Banten menyediakan pelayanan rawat inap dengan kapasitas 224 tempat tidur dan terdapat pelayanan ICU, NICU, PICU, IGD serta instalasi penunjang seperti laboratorium, radiologi dan kedokteran Forensik serta instalasi bedah sentral. Pada saat ini RSUD Banten telah memiliki tenaga 43 Dokter Spesialis, 31 Dokter Umum, 6 Dokter Gigi dan tenaga pendukung lainya.Jelas Kepala dinas kesehatah…