Jumat, 07 April 2017

MENTAN AMRAN AJAK PETANI TANAM JAGUNG SERENTAK AGAR INDONESIA TAK PERLU IMPOR

    Laporan: Nurhayati / Thitan


BP.com OnlinePANDEGLANG, Pemprov Banten mempunyai  potensi besar untuk lahan jagung, edikitnya 200 ribu hektar (ha),  tersebar lahan luas  beberapa kabupaten/kota. Menurut Mentan Amran Sulaiman, lahan tersebut  bisa dimanfaatkan untuk komoditas pertanian,  termasuk hasil pertanian jagung.
Mentan melihat potensi yang sangatbesar di  Banten,  Kami berharap ke depan lahan tidur dan lahan Perhutani dan masyarakat ada 200.000 ha yang tidur bila di upayakan secara bersamaan menanam jagung, itu bisa menopang Jakarta," kata Amran di lokasi, Pandeglang, Banten, Rabu (29/3/2017).
Amran Sulaeman  mengatakan, jika produksi dari Banten melimpah maka Indonesia tak perlu lagi impor Jagung."seperti DKI Jakarta terbiasa import jagung dari Amerika Serikat (AS) dan Argentina ini bisa diselesaikan dengan membangun lumbung jagung dari Banten dan Pandeglang," jelas Amran.
Amran m
emastikan Kementan akan mendukung dibangunkannya lahan tidur tersebut dengan memberikan beberapa bantuan seperti traktor, benih, pompa, alat mesin pertanian.
Pengolahan lahan tidur untuk pertanian jagung di Banten ini menurutnya sangat potensial karena dekat dengan konsumenyangada di DKI Jakarta.Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, Sobirin, menjelaskan potensi 200.000 ha lahan itu tersebar Pandeglang hingga Cilegon. Lahan-lahan itu antara lain berasal dari tanah masyarakat yang masih tidur, perkebunan, bekas sawah, maupun lahan perusahaan yang sudah dibeli tetapi belum dipakai, lalu dipinjam. Menurut Sobirin, Mentan akan membantu pengembangan lahan-lahan itu untuk pertanian di Banten."Pak Amran janji kalau ada lokasinya mau 100.000 ha atau 200.000 ha boleh saja dikembangkan Banten, di Banten itu salah satunya Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, Cilegon," terang  Kabid Sobirin.,,,,singkat
Lahan jagung
 Pemprov Banten akan memetakan
 beberapa Wilayah yang akan ditanami jagung yang memiliki  potensi menggunakan lahan perusahaan karet atau sawit yang masih belum berproduksi untuk diintegrasikan atau tumpang sarikan bertanami jagung.
Ia menyebut dari 200 ribu ha potensi itu, pemerintah pusat akan memberikan beberapa bantuan seperti benih, pupuk, traktor, dan alat mesin pertanian lainnya. Ia mengatakan, tahun 2017 ditargetkan 20.000 ha lahan yang ditanami jagung."Tahun ini Banten 20.000 ha. Realisasi baru 15.000 ha. Ini baru mau dirapatin dengan Pemda dan Pandeglang untuk permintaan 100.000 dan 200.000 ha itu, mau dipetakan,ya," pungkas Sobirin
.
Semoga saja banten pada tahun – tahun  kedepan dapat memenuhi kebutuhan hasil pertanian jagung untuk baanten khususnya Nasional umumnya  sehingga tidak perlu lagi impor jagung dari luar negri.      ( ADV )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar