Rabu, 29 Mei 2013

“Lansia Perlu Mendapat Perhatian”


       SERANG- Dinas Sosial Provinsi Banten                                                        bekerja sama dengan Baraya TV menggelar talk                                                       show untuk merayakan Hari Lanjut Usia Nasional                                                (HLUN) tingkat Provinsi Banten 2013 di Studio Baraya TV, Selasa (28/5). Dialog dengan tema 'Lansia Pelopor Jati Diri Bangsa' ini dihadiri oleh berbagai narasumber seperti Anda Suhanda, Kabid Rehabilitasi Dinsos Banten, Sulaeman Mamo selaku Komda Lansia Kota Serang, Fitron Nur Ikhsan (pemerhati sosial), Gatot selaku Sekjen Karang Taruna Banten, Rita dari Relewan Pekerja Masyarakat.
      Anda suhanda menuturkan bahwa menurut UU No 13 Tahun 98 Kesejahteraan Lanjut Usia, lansia adalah orang yang usianya di atas 60 tahun. "Lanjut usia saat ini sesuai data di 2012 mengalami kenaikan sekitar 17.500 lansia yang wajib diperhatikan pemerintah. Dari ini perlu pelayanan kepada lansia seperti keterampilan dan kesehatan. Untuk lansia produktif akan diberikan kesempatan kegiatan berupa ekonomi produktif, dan untuk lansia non-produktif diberikan bahan dasar pangan dan kesehatan," terang Anda.
       Fitorn mengatakan persoalan  mendasar yang perlu mendapat perhatian serius adalah masalah data lanisa. “Untuk 2012 dari data BPS banyak 17,45% terlantar yang perlu diperhatikan seperti kesejahteraan dari keluarga dan lingkungan sekitar,” ujarnya



 

Selasa, 28 Mei 2013

“SINERGITAS PERS DAN HUMAS PEMERINTAH”

Laporan : Chumairoh



      SERANG selasa ( 14/05 ) - Jajaran Petugas Kehumasan di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Banten diberi pemahaman tentang fungsi dan peranan pers perspektif penyelenggaraan pemerintahan. Hal itu tertuang melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Kegiatan ini menghadirkan narasumber di antaranya Media Sucahya dari STIKOM Wangsa Jaya dan Mashudi dari Radar Banten.Acara dialog bersama Forum Kehumasan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten ini dihadiri 35 SKPD.
Kegiatan yang dibuka langsung kepala biro humas dan protokol prov. Banten Hj.Sitti Ma’ani Nina di Hotel Abadi, Kota Serang, Melalui acara dialog bersama ini, diharapkan para Petugas Kehumasan di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten dapat memahami substantif tentang pers dan dunia jurnalistik. Mengingat, para penyelenggara pemerintahan memiliki kaitan khusus dengan pers sebagai mitra pemerintah dalam menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan. Di sela-sela sambutannya, Kepala Biro Humas dan Protokol menggarisbawahi dua hal yang menjadi point penting dalam membangun sinergi antara humas pemerintah dengan pers, yaitu partnership (kemitraan) dan konsep kolega representative. Menurutnya, dengan membangun dan membina hubungan kuat dengan pers, humas pemerintah diberi kemudahan dalam menyebarluaskan hasil-hasil pembangunannya. Begitu pun dengan prinsip kolega-representatif, dengan memposisikan pers sebagai mitra perwakilan unsur publik, petugas kehumasan pemerintah tidak perlu merasa diawasi oleh pers. Pers bukan makhluk lain yang harus ditakuti, pers bukan hakim yang akan mengadili. Karenanya, kita harus sambut pers dengan baik dan melayaninya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya” terang Kepala Biro Humas dan Protokol.
Sementara Media Sucahya secara gamblang menjelaskan beberapa teori pers di antaranya adalah pers tanggung jawab sosial. Menurutnya, pers di Indonesia saat ini menganut sistem pers tanggung jawab sosial. “Selain diberi kebebasan, pers juga harus bertanggung jawab atas kebebasan tersebut” jelas Media Sucahya kepada peserta dialog.
Hal senada diutarakan oleh pembicara lainnya, Mashudi yang mewakili Radar Banten. Ia mengatakan bahwa pers dalam melaksanakan kegiatan peliputan selalu dibekali identitas yang jelas. “Harus bedakan mana wartawan yang hendak meliput, mana wartawan yang hendak mencari-cari sesuatu yang lain ,,,,….
   

Minggu, 26 Mei 2013

“BANTEN TARGETKAN MASUK TIGA BESAR O2SN 2013”


Laporan ; IROH / DYT
        Serang Mei 14 / 2013 Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten menargetkan masuk tiga besar Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Nasional yang digelar di Samarinda, Kalimantan Timur pada Juni mendatang.

usai acara pembukaan O2SN tingkat Provinsi Banten Tahun 2013 di GOR ASA Kota Cilegon,Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Hudaya Latuconsina mengatakan,” pada O2SN di Palembang, Sumatera Selatan tahun 2012 lalu, Banten masuk lima besar.Tahun ini pihaknya menargetkan minimal masuk tiga besar,
“Kita targetkan tahun ini Banten bisa masuk tiga besar,
 prestasi olahraga para siswa di Banten terus ditingkatkan dlam upaya mengejar target masuk tiga besar pada O2SN 2013 di Samarinda Juni 2013 mendatang. Untuk itu, para atlet siswa yang menjadi juara pada O2SN tingkat Provinsi Banten, akan mewakili Banten di tingkat nasional.Tahun 2011 lalu Banten peringkat sebelas,meningkat lebih baik pada O2SN Tahun 2012 menjadi peringkat lima.Tahun ini minimal masuk peringkat tiga,
Menurut Hudaya, salah satu tujuan dari O2SN yakni untuk menggali bibit-bibit atlet pelajar mulai tingkat SD dan sederajat hingga SMA dan SMK termasuk sekolah luar biasa. Selain itu, tujuan lain untuk melatih semangat kompetisi yang merupakan bagian dari pembelajaran
Secara individu nantinya para siswa siap berkompetisi, beradaptasi dan siap terjun di masyarakat,O2SN tingkat Provinsi Banten Tahun 2013 diikuti sekitar 1348 atlet siswa dari SD hingga SMA dan SMK. Sedangkan cabang olahraga yang dipertandingkan sebanyak 11 cabang olah raga untuk SD, 11 cabang olah raga untuk SMP, lima cabang olah raga untuk SMA dan SMK diantaranya volly mini, atletik, renang, bulu tangkis, karate, silat, takraw.Para atlet siswa tersebut datang dari delapan kabupaten/kota diantaranya dari Tangerang Selatan, 152 orang, kota Serang 150 orang atlet, Kabupaten Serang 151 orang, Kabupaten Lebak 153 orang, Kabupaten Pandeglang 227 orang dan Kota Cilegon 120 orang,” katanya Kepala dinas DISDIK Prov. Banten.

Pembukaan O2SN tingkat Provinsi Banten tersebut juga dihadiri Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Walikota Cilegon TB. Iman Ariyadi, dan didampingi para pejabat Provinsi Banten.

       Dalam sambutannya, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah berharap agar peserta O2SN tingkat provinsi ini dapat bertanding dengan semangat, jujur, dan sportif. Tujuannya agar dapat menghasilkan juara yang akan menjadi duta Provinsi Banten yang andal dan meraih sukses di tingkat nasional.Selain untuk mencari prestasi, ajang O2SN ini juga sebagai sarana untuk meningkatkan silaturahim antara siswa. Siswa yang juara di tingkat provinsi, nanti akan mewakili Banten di tingkat nasional,.Pemerintah sebagai pengelola dan penyelenggara pendidikan bagi masyarakat, terus berupaya dalam melaksanakan berbagai program peningkatan mutu pendidikan, karena ujung tombak mutu pendidikan adalah, kegiatan proses pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran itu akan lebih efektif apabila ditunjang dengan pengetahuan, kemampuan, perilaku, kondisi kesehatan, dan daya kreativitas siswa.
Melalui kegiatan 02SN selain akan mendapatkan bibit-bibit atlet olahraga yang berprestasi ajang ini juga dapat dimanfaatkan sebagai wadah silaturahmi antar pelajar se provinsi Banten untuk saling tukar menukar/transfer informasi terkait kegiatan pembelajaran,” ujarnya Gubernur Banten……..

Rabu, 22 Mei 2013

LIMBAH INDUSTRI CIKANDE CEMARI SUNGAI CIKAMBUY


serang mei 22/2013







       SERANG - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Serang memastikan bahwa Sungai Cikambuy di Kecamatan Kibin tercemar limbah industri dari Kawasan Industri Cikande Modern. Pernyataan tersebut disampaikan BLH usai melakukan uji laboratorium terhadap kualitas air sungai yang mengalir di wilayah Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin. Kepala Bidang Pengawasan BLH Kabupaten Serang Kustaman mengatakan, kurang lebih ada 10 perusahaan yang diduga memberikan kontribusi terhadap pencemaran Sungai Cikambuy. Atas dasar itu, BLH akan mengumpulkan 10 perusahaan tersebut di Kawasan Industri Cikande Modern besok. BLH akan memberikan pengarahan dan mencari solusi atas persoalan pencemaran di Sungai Cikambuy.“Sungai Cikambuy positif tercemar limbah industri, pengembang Kawasan Industri  Cikande Modern harus ikut bertanggungjawab atas terjadinya pencemaran Sungai Cikambuy. Dia ingin,  perusahaan membuang limbah cair sisa produksi sesuai baku mutu yang ditetapkan pemerintah.“Kita akan mencari solusi menghentikan pencemaran Sungai Cikambuy. Langkah awal yang akan dilakukan dengan mengumpulkan perusahaan yang diduga mencemari sungai tersebut,” jelasnya.
         Sementara itu di lokasi, air Sungai Cikambuy yang melintas di Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin, tampak keruh dan mengeluarkan bau tidak sedap. Warga tidak ingin mendekati daerah aliran sungai tersebut, karena bau yang ditimbulkan membuat perut mual-mual.“Sudah bertahun-tahun, Sungai Cikambuy tercemar. Apalagi ketika kemarau, air berubah jadi hitam dan mengeluarkan bau hingga radius lebih dari 500 meter,” ungkap salah seorang warga Cijeruk, Mustopa. (Mastur)

Tolak Direlokasi, Pedagang Pasar Baros Ancam Demo Pendopo











       SERANG Mei 22 /2013– Sejumlah pedagang di Pasar Baros, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang akan melakukan aksi ke Pendopo Kabupaten Serang untuk menyampaikan aspirasinya. Mereka menolak direlokasi ke Pasar Modern Baros di Kampung Jaha, Desa Baros, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang.,Demo itu akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Demo itu juga akan dilakukan di depan Gedung DPRD Kabupaten Serang yang tidak jauh dari Pendopo. Mereka juga menentang rencana pencabutan izin pembuatan toko dan kios di belakang Pasar Baros sekarang oleh Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman.
“Apakah mungkin bupati mau mencabut izin pembangunan toko dan kios di belakang Pasar Baros sekarang? Yang pasti kalau seperti itu, pasti ada aksi dan saya yakin ada aksi. Artinya tidak didengar aspirasi masyarakat,” kata Sekretaris Forum Pedagang Pasar Baros Asep Iwan Hidayat. “ demo itu dilakukan untuk menyampaikan aspirasi bahwa pedagang ingin hanya digeser ke belakang Pasar Baros sekarang, bukan direlokasi ke Pasar Modern Baros yang lokasinya jauh dari lokasi Pasar Baros yang sekarang. “Mudah-mudahan dengan aksi itu bupati dan anggota dewan mendengar,
Iwan menambahkan,” tidak semudah itu bupati mencabut izin pembuatan toko dan kios yang diperoleh CV Sri Devita, karena izin itu sudah sesuai peraturan daerah.Pedagang Pasar Baros,  sampai kapanpun akan tetap bertahan di Pasar Baros sekarang ini. “Sampai darah penghabisanpun akan dipertahankan, tidak akan menyerah begitu saja,”