Jumat, 28 Juni 2013

Peringatan Isra Mi’raj Tingkat Provinsi Banten Di Masjid Al-Bantani

Laporan : C H









Serang  Ribuan jamaah menghadiri Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang diadakan Pemerintah Provinsi Banten di Halaman Masjid Raya Al-Bantani Komplek Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug Kota Serang, Senin, (24/06/2013). Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad di lingkungan Pemprov Banten  ini menghadirkan penceramah KH Juhri Yaqub dari MUI Jakarta Barat.
Dalam acara Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)  tersebut dihadiri langsung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Wakil Gubernur (Wagub) Banten, H. Rano Karno, Bupati Serang Taufik Nuriman, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Banten Aeng Haerudin dan para pejabat di lingkungan Pemprov. Banten. 
Gubernur Banten Ratu Atut Chosyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa momentum Isra Mi’raj merupakan hadiah yang diberikan Allah SWT dan salah satu nikmat bagi manusia khususnya umat Islam.
Gubernur mengamanatkan, melalui Isra Mi’raj, umat islam hendaknya dapat memetik instisari dan hikmah dari peristiwa itu agar melaksanakan perintah sholat lima waktu  yang telah menjadi kewajiban umat Islam. Selain berbicara tentang Isra Mi’raj, Gubernur juga mengungkapkan proses pembangunan fisik di Banten akan berjalan seiring dengan pembangunan bidang keagamaan antara lain melalui pelakasanaan PHBI, hal ini menurutnya dilaksanakan dengan harapan agar terjadi keseimbangan kehidupan pembangunan bermasyarakat. Gubernur meminta, agar seluruh lapisan masyarakat bersama Pemerintah Provinsi Banten untuk sama-sama lebih bersinergi, bahu-membahu dalam melaksanakan pembangunan.
KH Juhri Yaqub dalam salah satu kutipan ceramahnya menerangkan bahwa  sebagai makhluk Allah umat manusia tidak ada kuasa sedikit pun atas takdirnya, karena cuma Allah yang punya kuasa. Ia menerangkan Sholat yang diperintahkan Allah melalui Isra Mi' raj melalui Rasulullah adalah bukan hanya sekedar perintah semata, melainkan ada hikmah lainnya yaitu untuk menyadarkan manusia akan posisinya sebagai hamba. Keberkahan bisa dicabut kalau kita tidak bisa memposisikan diri kita sebagai hamba, dan usulan yang baik bisa diterima walau dari siapapun. Seperti isi peristiwa Isra Mi’raj sewaktu Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa soal jumlah sholat 5 waktu,” terang KH. Juhri Yaqub….




Tidak ada komentar:

Posting Komentar