Laporan : Ch/ Dyt
Cilegon Senin 10 mart 2014.Kepala
seksi trantib di tingkat kecamatan dan kelurahan se-Cilegon mendapatkan
pelatihan pemadaman api untuk mengantisipasi kekisruhan yang akan terjadi saat
pemilu nanti. Kegiatan ini digelar di salah satu lapangan hotel di Kota
Cilegon,
Acara ini dibuka Kasat Pol PP Provinsi Banten Komari mengatakan,”pelatihan atau simulasi yang dilakukan merupakan antisipasi terjadinya kekisruhan pada pemilu nanti. Jadi dalam pelatihan tersebut, kita latih semua kasi trantib yang ada di tingkat kelurahan dan kecamatan di Cilegon untuk memadamkan api,
Pada pelatihan ini,pihaknya juga menggelar simulasi cara penanganan kekisruhan yang akan terjadi pada pemilu nanti. Kekisruhan yang akan terjadi adalah kekisruhan pada saksi, teror pembakaran, orang mabuk dan sebagainya.”ungkap Kasat Pol PP Prov. Banten..
Sementara itu Kapolsek Kota Cilegon AKP Nuril yang ikut dalam kesempatan tersebut mengatakan,”dengan adanya pelatihan ini pihak kepolisian berharap dapat mengantisipasi kekisruhan yang akan terjadi pada pemilu nanti.
Dalam pemilu, setiap TPS hanya ada dua anggota polisi yang menjaga. Nah dengan ada pelatihan ini, saya harapkan dapat diterapkan jika terjadi kekisruhan pada pemilu nanti, minimal dapat mengantisipasi sebelum polisi datang ke lokasi," ujar Nuril.
Acara ini dibuka Kasat Pol PP Provinsi Banten Komari mengatakan,”pelatihan atau simulasi yang dilakukan merupakan antisipasi terjadinya kekisruhan pada pemilu nanti. Jadi dalam pelatihan tersebut, kita latih semua kasi trantib yang ada di tingkat kelurahan dan kecamatan di Cilegon untuk memadamkan api,
Pada pelatihan ini,pihaknya juga menggelar simulasi cara penanganan kekisruhan yang akan terjadi pada pemilu nanti. Kekisruhan yang akan terjadi adalah kekisruhan pada saksi, teror pembakaran, orang mabuk dan sebagainya.”ungkap Kasat Pol PP Prov. Banten..
Sementara itu Kapolsek Kota Cilegon AKP Nuril yang ikut dalam kesempatan tersebut mengatakan,”dengan adanya pelatihan ini pihak kepolisian berharap dapat mengantisipasi kekisruhan yang akan terjadi pada pemilu nanti.
Dalam pemilu, setiap TPS hanya ada dua anggota polisi yang menjaga. Nah dengan ada pelatihan ini, saya harapkan dapat diterapkan jika terjadi kekisruhan pada pemilu nanti, minimal dapat mengantisipasi sebelum polisi datang ke lokasi," ujar Nuril.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar