Serang 2 October
2013
Kesepakatan Indonesia dalam meratifikasi World Trade
Organization (WTO) tahun 1994 telah menjadi keharusan untuk menyiapkan segala
sesuatu sebagai konsekuensi internasional di seluruh lini, yang bersentuhan
dengan hal tersebut Satu di antaranya adalah percepatan pembangunan sumber
daya manusia (SDM) Indonesia. Hal ini tidak bisa ditawar lagi, seluruh elemen
bangsa saat ini berada dalam rentang waktu yang bergulat dengan kesempatan
dan tantangan yang bernama globalisasi dan pasar bebas, dan menjadi
keniscayaan bagi seluruh warga Indonesia untuk siap menghadapi Asean Economic
Community 2015.Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Banten
Bidang Perizinan dan Sertifikasi Ir. Soelarmo, Dipl.HE, Selasa (1/10/2013).
“Konsekuensinya, akan terjadi aliran perdagangan dan jasa serta pekerja
lintas batas. Para pencari kerja di ASEAN akan bersaing tidak lagi dengan sesama
warga negara, tetapi dengan negara lain di ASEAN, Ia berpendapat,
ketertinggalan Indonesia dalam menyongsong SDM 2015 – 2020 (ASEAN/Global)
yang berkualitas, saat ini berimbas pada rendahnya kualitas SDM dibanding
dengan negara – negara lain. “Waktu yang pendek untuk mengejar
ketertinggalan menghadapi globalisasi (khususnya APEC 2015),” ungkapny ‘’
Untuk menyusul ketertinggalan menghadapi globalisasi,
pemerintah Indonesia membentuk Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
BNSP sebagai pemegang otoritas dalam standarisasi dan sertifikasi, kurang
sebanding dengan wilayah yang harus ditangani. Dengan demikian, perlu
dibentuk Badan Koordinasi Sertifikasi (BKSP). BKSP sebagai kepanjangan tangan
dari BNSP untuk mengoordinasikan di masing-masing provinsi karena
infrastruktur kompetensi belum merata di semua provinsi sehingga perlu
terobosan percepatan standarisasi dan sertifikasi.Kehadiran BKSP pada
hakikatnya membantu pemerintah dan masyarakat dalam mempercepat pembangunan
infrastruktur kompetensi SDM industri. Kesiapan ini termasuk pada dukungan
pelaksanaan sistem link and match. “Banten sebagai provinsi baru telah
mempersiapkan diri dengan membentuk BKSP berdasarkan Surat Keputusan (SK)
Gubernur Nomor 19 Tahun 2013, “ jelas Soelarmo.
Susunan BKSP Banten yaitu sebagai berikut:
Ketua
: Ir. Soelarmo, Dipl. HE
Wakil Ketua :
1. Hj. Tita Rusdinar, S.E;
2. Ir. Eten Hilman Hartono, MM
3. Rinton M. Simarmata, SH.
Sekretaris
: 1. Trijani Moedjiherwati, Dra., M.Kes
2. Malati Puspa Endah, A.Md.Keb
Bendahara : 1.
Pranoto Rahardjo, S.Sos;
2. Tb. Rudy Adryansah
Komisi Identifikasi Kebutuhan Industri
: Ir. Raden H. Deden Syaiful Achyar, M.Sc
Komisi Sosialisasi Program Sertifikasi
: Ir. Taufikurohman, MT
Komisi Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi
: Ir. Hj. Egi
Djanuiswati, M.Sc
Komisi Pemberdayaan Lembaga Pendidikan
dan Pelatihan dan Tempat Uji Kompetensi
: H. Sumantri, SH
Dengan terbentuknya BKSP Banten ini diharapkan dapat
menjembatani pengembangan SDM sesuai: (a) UU No. 1/1987
Tentang KADIN, (b) UU No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan (c) UU No. 20/2003
tentang Sisdiknas, (d) UU yang lain tentang SDM.Soelarmo menyatakan,
BKSP Banten juga menjembatani BNSP dengan stakeholders di Banten dalam
sosialisasi dan percepatan proses sertifikasi kompetensi dengan prosedur yang
benar. Pun diharapkan dengan segera melahirkan Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP) sesuai potensi yang ada di Provinsi Banten.
PEMBINAAN PERUSAHAAN ASURANSI
Pada Rabu, 25 September 2013 lalu, WKU Kadin Banten
Bidang Asuransi dan Appraisal H. M. Suminta Idris, SH, SE mengadakan
pertemuan dengan pengurus Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Provinsi
Banten dan Forum Komunikasi Industri Asuransi (FKIA) Provinsi Banten di
Kantor Kadin Banten. Dari AAUI dan FKIA antara lain Purwantono, Bahrudin, dan
lainnya. Sementara WKU Kadin Banten Bidang Asuransi dan Appraisal H. M.
Suminta Idris, SH, SE didampingi sejumlah Komite, antara lain Drs. H. Apip
Iwan Gempawan, H. Amin Telanaipura, H. Aep Syaefudin MS, SE, Ir. Pung
S.Zulkarnain,M.Ec.Dev.MAPPI, dan H. Mufti Kamil, SE.
Pertemuan tersebut membahas rencana kerjasama antara
Kadin Banten dengan AAUI dan FKIA Provinsi Banten. “Dalam waktu dekat
Kadin Banten akan kerja sama dengan AAUI dan FKIA,” ungkap Suminta, Selasa
(1/10/2013).
Kerja sama itu, lanjut beliau,
merupakan bagian dari program pembinaan Kadin Banten Bidang Asuransi dan
Appraisal terhadap perusahaan-perusahaan asuransi yang ada di Banten.
“Perusahaan asuransi nanti menjadi anggota Kadin. Kemudian perusahaan
asuransi membantu dan mempermudah dalam urusan penerbitan jaminan-jaminan
pekerjaan para pengusaha di Banten,” ungkap Suminta. (ADV)
|
DI TERBITKAN OLEH CV.BINTANG PRODUCTION TLP. 08990824866 KANTOR PERWAKILAN KP.KUBANG AWAN CIRUAS ,KANTOR PUSAT PERUM BSB BLOCK DD 6 NO. 5 KEC. KOTA SERANG, KOTA SERANG. PIMRED : NURHAYATI, OPERATOR : DYT, KRU 5 0RANG MEDIA BP ONLINE, TURUT SERTA BERPARTISIPASI DALAM PEMBANGUNAN PROVINSI BANTEN SEJAHTERA BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA. SERTA MEMBANTU MEMBERIKAN IMFORMASI KEPADA SELURUH MASYARAKAT BANTEN TELITI DAN BERIMBANG BERDASARKAN UU PRES NO. 40 THN 1999.
Rabu, 02 Oktober 2013
KADIN BANTEN ANTISIPASI PERDAGANG BEBAS DENGAN MEMBENTUK ‘BKSP’
LAPORAN : CH
KADIN BANTEN DAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN SAMBUT BAIK PERUSAHAAN PABRIK SEMEN DI BAYAH
LAPORAN : CH
18 September 2013 11:42
KETUA Umum Kamar Dagang dan
Industri (Kadin) Provinsi Banten H. Tb. Chaeri Wardana, B. Bus, melalui Wakil
Ketua Umum Bidang Industri dan Perdagangan Ir. Eten Hilman Hartono menyatakan
menyambut baik dan mendukung sepenuhnya keberadaan pabrik semen merah
putih milik PT Cemindo Gemilang di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Pabrik semen
ini diharapkan memiliki manfaat yang banyak bagi laju pembangunan ekonomi dan
infrastruktur di Banten Selatan khususnya dan Banten pada umumnya, serta
dapat memberikan stimulus bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di
sekitar kawasan pabrik.
Groundbreaking (peletakan batu
pertama) pembangunan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) Semen Merah Putih milik Putih PT Cemindo Gemilang
ini pada 11 September 2013 oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta
Rajasa. Turut hadir dan ikut serta meletakkan batu pertama pembangunan pabrik
ini antara lain Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy
Faisal, Sekretaris Daerah Provinsi Banten Ir. H. Muhadi, MSP yang mewakili
Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE, dan Wakil Ketua DPRD Banten H.
Suparman, Bupati Lebak H. Mulyadi Jayabaya, dan Direktur PT Cemindo Gemilang
Ateng Slamet. Pengurus Kadin Banten yang hadir antara lain yaitu Wakil Ketua
Umum Kadin Banten Bidang Pertambangan Moch. Alwi Djufri, dan Wakil Ketua Umum
Bidang Perhubungan H. Habibudin, SH.
"Kadin merespons dan
menyambut baik investasi T Cemindo Gemilang dengan mendirikan pabrik semen di
Bayah. Ini sebagai bukti investor suka dengan Banten. Caranya, berinvestasi
dengan memanfaatkan sumber daya alam," ungkap Wakil Ketua Umum Kadin
Banten Bidang Industri dan Perdagangan Ir. Eten Hilman Hartono di Kantor
Kadin Banten yang didampingi Direktur Eksekutif Kadin Banten Sri Windarti,
Menurut Eten, investor tertarik
menanamkan modalnya ke Banten tentu saja berkaitan dengan adanya kemudahan
perizinan dan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah. Izin mudah dan
pelayanan yang baik akan memperlancar usaha para investor. Kemudian kondisi
daerah yang aman dan kondusif membuat investor nyaman melakukan usahanya.
Dampak bagi masyarakat, masyarakat
memiliki peluang kerja. Masyarakat setempat bekerja di perusahaan itu, akan
mengurangi angka pengangguran dan taraf hidup masyarakat semakin meningkat.
Ini merupakan bagian dari manfaat adanya investasi yang masuk ke daerah.
Perusahaan sudah memanfaatkan sumber daya alam di daerah, maka perusahaan pun
harus melibatkan sumber daya manusia yang ada di daerah,
Keberadaan pabrik semen ini, juga
membuka peluang bisnis baru bagi pengusaha lokal. Pengusaha di daerah harus
mampu membaca peluang bisnis dari setiap investasi yang masuk.
Direktur Eksekutif
menambahkan, ada pabrik semen di Banten akan membantu mencukupi kebutuhan
semen untuk pembangunan di Provinsi Banten. Apalagi pembangunan di Banten,
seperti pembangunan infrastruktur, terus meningkat setiap tahunnya.
"Ada pabrik semen di Banten,
jasa konstruksi di Banten terbantu. Lokasi pabrik semen lebih dekat, selain
kebutuhan semen makin terpenuhi, harganya juga bisa lebih murah,"
ungkapnya.
RAKERNAS KADIN INDONESIA
Wakil Ketua Umum Kadin Banten
Bidang Pertanian dan Peternakan Ir. Hj. Egi Djanuiswati, M.Sc mewakili Kadin
Banten ikut pada acara Rakernas Kadin Indonesia Bidang Agribisnis dan Pangan
bersama Bidang Lingkungan Hidup, di Pekanbaru,
Acara dihadiri Ketua Umum Kadin
Indonesia Suryo Bambang Sulisto, Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Bidang
Agribisnis dan Pangan Franky Widjaja, dan WKU Kadin Bidang Lingkungan Hidup,
Perubahan Iklim, dan Pembangunan Berkelanjutan Shinta Kamdani. Menko
Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri
Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Pertanian Suswono, dan Menteri Kehutanan
Zulkifli Hasan juga hadir.
Di sela-sela rakernas, Kadin
Indonesia meluncurkan program inovasi pembiayaan agribisnis untuk 1 juta
petani dan program 10 tahun sustainable consumption dan production (CSP).
"Kadin Banten aktif dengan
mengirimkan pengurusnya ke setiap acara yang dilaksanakan Kadin Indonesia
atau acara-acara yang dilaksanakan pihak lain," ungkap Direktur
Eksekutif Kadin Banten Sri Windarti.
Menurutnya, dapat undangan untuk
menghadiri acara atau menjadi peserta pada acara yang dilaksanakan berbagai
pihak, baik berskala nasional maupun internasional, ini sebagai salah satu
bukti bahwa Kadin Banten yang dipimpin oleh H. Tb. Chaeri Wardana, B.
Bus, sangat diperhitungkan keberadaannya.
|
||||
Selasa, 01 Oktober 2013
Kabupaten Bisa Laksanakan Kurikulum 2013 Secara Mandiri dengan Catatan
LAPORAN : CH
Jakarta ( 27/9-2013 ) Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendik) Musliar Kasim, menyampaikan dua materi di luar ujian nasional pada penutupan konvensi UN, Jumat Kedua materi tersebut adalah kurikulum 2013 dan bantuan siswa miskin (BSM).
Tentang kurikulum 2013 Musliar mengatakan, Kemdikbud membuka kesempatan kepada kabupaten/kota yang ingin melaksanakan kurikulum 2013 secara mandiri. Hal tersebut dikemukakan Musliar menanggapi banyaknya surat yang masuk ke kementerian dari kabupaten yang ingin melaksanakan kurikulum 2013 secara mandiri. “Yang ingin melaksanakan mandiri silahkan saja, tapi kami beri catatan di situ, kabupaten boleh melaksanakan mandiri asal tidak membebani orang tua,Saat ini terdapat 6.326 sekolah sasaran yang melaksanakan kurikulum 2013 dengan biaya dari pemerintah pusat. Guru-guru di sekolah-sekolah tersebut telah dilatih oleh instruktur nasional sebelum tahun pelajaran dimulai. Untuk itu bagi kabupaten yang ingin menerapkan kurikulum 2013 secara mandiri, guru-gurunya harus dilatih dari pelatih atau instruktur yang telah disiapkan. “Untuk buku dan pelatihan guru harus disediakan dari APBD kabupaten, tapi instruktur atau pelaksananya atau pelatihnya mesti pelatih yang sudah disiapkan, baik dari narsum atau instruktur nasional yang sudah ada,Sedangkan untuk BSM, Wamendik menghimbau kepada seluruh peserta konvensi UN yang terdiri dari pegiat di dunia pendidikan agar ikut menyosialisasikan BSM kepada masyarakat. Karena hingga 17 September, penyerapan dana BSM baru 21 persen. “Kita di Kemdikbud dan Kemenag mendapat alokasi BSM ini 16,5 juta anak. Hanya saja amat disayangkan daya serapnya sangat rendah,” kata Musliar.
Pola penyaluran BSM tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun sebelumnya pendataan penerima BSM dilakukan oleh kepala sekolah untuk kemudian diteruskan ke dinas pendidikan di kabupaten dan pusat, maka tahun ini pemberian BSM dilakukan langsung kepada orang tua yang memiliki kartu penjaminan sosial (KPS). “Orang tua harus mendaftarkan anaknya kemana dia sekolah, apa di SD, SMP, atau SMA, dibawa KPS nya,” ujar mantan rektor Universitas Andalas ini Dari dana yang disiapkan Rp 7 triliun untuk BSM, baru lebih kurang Rp 2 triliun yang terserap. Padahal, jika BSM ini dapat tersalurkan dengan baik akan sangat membantu keluarga yang kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya, dan meningkatkan angka partisipasi kasar siswa yang bersekolah. “Karena APK saat ini terutama SMA masih rendah, 78 persen, (BSM) ini diharapkan dapat membantu mereka menyekolahkan anaknya ke sekolah yang mereka inginkan,” pungkasnya.
Jakarta ( 27/9-2013 ) Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendik) Musliar Kasim, menyampaikan dua materi di luar ujian nasional pada penutupan konvensi UN, Jumat Kedua materi tersebut adalah kurikulum 2013 dan bantuan siswa miskin (BSM).
Tentang kurikulum 2013 Musliar mengatakan, Kemdikbud membuka kesempatan kepada kabupaten/kota yang ingin melaksanakan kurikulum 2013 secara mandiri. Hal tersebut dikemukakan Musliar menanggapi banyaknya surat yang masuk ke kementerian dari kabupaten yang ingin melaksanakan kurikulum 2013 secara mandiri. “Yang ingin melaksanakan mandiri silahkan saja, tapi kami beri catatan di situ, kabupaten boleh melaksanakan mandiri asal tidak membebani orang tua,Saat ini terdapat 6.326 sekolah sasaran yang melaksanakan kurikulum 2013 dengan biaya dari pemerintah pusat. Guru-guru di sekolah-sekolah tersebut telah dilatih oleh instruktur nasional sebelum tahun pelajaran dimulai. Untuk itu bagi kabupaten yang ingin menerapkan kurikulum 2013 secara mandiri, guru-gurunya harus dilatih dari pelatih atau instruktur yang telah disiapkan. “Untuk buku dan pelatihan guru harus disediakan dari APBD kabupaten, tapi instruktur atau pelaksananya atau pelatihnya mesti pelatih yang sudah disiapkan, baik dari narsum atau instruktur nasional yang sudah ada,Sedangkan untuk BSM, Wamendik menghimbau kepada seluruh peserta konvensi UN yang terdiri dari pegiat di dunia pendidikan agar ikut menyosialisasikan BSM kepada masyarakat. Karena hingga 17 September, penyerapan dana BSM baru 21 persen. “Kita di Kemdikbud dan Kemenag mendapat alokasi BSM ini 16,5 juta anak. Hanya saja amat disayangkan daya serapnya sangat rendah,” kata Musliar.
Pola penyaluran BSM tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun sebelumnya pendataan penerima BSM dilakukan oleh kepala sekolah untuk kemudian diteruskan ke dinas pendidikan di kabupaten dan pusat, maka tahun ini pemberian BSM dilakukan langsung kepada orang tua yang memiliki kartu penjaminan sosial (KPS). “Orang tua harus mendaftarkan anaknya kemana dia sekolah, apa di SD, SMP, atau SMA, dibawa KPS nya,” ujar mantan rektor Universitas Andalas ini Dari dana yang disiapkan Rp 7 triliun untuk BSM, baru lebih kurang Rp 2 triliun yang terserap. Padahal, jika BSM ini dapat tersalurkan dengan baik akan sangat membantu keluarga yang kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya, dan meningkatkan angka partisipasi kasar siswa yang bersekolah. “Karena APK saat ini terutama SMA masih rendah, 78 persen, (BSM) ini diharapkan dapat membantu mereka menyekolahkan anaknya ke sekolah yang mereka inginkan,” pungkasnya.
Kemdikbud Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
LAPORAN :CH
Pancasila bagi bangsa
Indonesia, bukan hanya sebagai dasar negara, namun juga ideologi, pandangan
hidup, dan pemersatu, yang dirumuskan dari nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Sejarah mencatat berbagai usaha telah terjadi untuk mengganti Pancasila dengan
ideologi atau nilai-nilai lain, salah staunya Gerakan 30 September 1965. Namun
usaha tersebut tidak membawa perubahan karena kuatnya kesadaran dan pemahaman
bangsa Indonesia akan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa. Untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1
Oktober, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan
upacara di tingkat nasional.
Tema peringatan Hari
Kesaktian Pancasila pada tahun ini adalah “Wewujudkan Nilai-nilai Pancasila
sebagai Kepribadian Bangsa”. Direktur Jenderal Kebudayaan, Kacung Maridjan,
yang bertindak sebagai Ketua Penyelenggara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
mengatakan, tema tersebut diambil karena secara substansi, orang yang memiliki
kepribadian akan disegani dan dihormati orang lain. Hal itu pula yang
diharapkan terjadi pada bangsa Indonesia dengan kepribadian yang berlandaskan
Pancasila, yaitu dihormati dan disegani bangsa lain. “Pancasila itu tidak
sekedar slogan, tetapi dipraktikkan. Pancasila akan sakti kalau Pancasila jadi
kepribadian,” ujarnya saat jumpa pers Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di
Gedung E Kemdikbud, Jakarta, (27/7). Kacung menambahkan, dengan memperingati
Hari Kesaktian Pancasila rutin setiap tahun, akan menjadi pengingat bagi kita
bahwa kita sebagai bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai luhur yang tidak
bertentangan dengan nilai-nilai modern.
Penyelenggaraan
upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi tanggung jawab Kemdikbud
yang bekerja sama dengan seluruh instansi pemerintah serta BUMN. Upacara
peringatan Hari Kesaktian Pancasila akan berlangsung pada Selasa pagi, 1
Oktober 2013, di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur. Bertindak sebagai Inspektur
Upacara adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Para peserta upacara dibagi
menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari TNI dan Polri. Sedangkan
kelompok kedua terdiri dari siswa SD, SMP, dan SMA terpilih, mahasiswa
Universita Negeri Jakarta, perwakilan organisasi kepemudaan, serta Komite
Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI Jakarta. Selain itu tamu undangan yang
akan hadir di antaranya para pejabat tinggi negara, duta besar negara-negara
sahabat, keluarga pahlawan revolusi, dan tamu khusus kenegaraan lainnya……….
Langganan:
Postingan (Atom)