Rabu, 18 November 2015

DBMTR PROV.BANTEN IKLAN HARI BHAKTI PU KE - 70 2015

Laporan: Nurhayati


DBMTR PROV.BANTEN IKLAN HUT KORPRI KE - 44 THN 2015

                                         Laporan: Nurhayati
                                       
                                       

Jumat, 16 Oktober 2015

DPU KOTA SERANG IKLAN THN BARU ISLAM 1 MUHARAM 1437 H / 2015 M

                                    Laporan : Nurhayati
                                    
                                    

Minggu, 11 Oktober 2015

DBMTR PROV. BANTEN IKLAN THN BARI ISLAM 1 MUHARAM 1437 H / 2015 M

                                          Laporan: NURHAYATI

DBMTR PROV. BANTEN IKLAN HUT KAB. SERANG KE-489 8 OKTOBER 1526 - 2015

                                       
                                    

                                          Laporan: Nurhayati

DBMTR PROV, BANTEN IKLAN HUT GUB BANTEN ( H . RANO KARNO KE- 55, 8 OKTOBER 2015

                                                           Nurhayati : Laporan
                                 
                                   


DBMTR PROV. BANTEN IKLAN HUT TNI KE-70, 5 OKTOBER 2015

                            Laporan: Nurhayati
                         
                   


DBMTR IKLAN HUT BANTEN KE - 15, 4 OKTOBER 2000 - 2015

                                           Laporan : Nurhayati
          


                                          Laporan: Nurhayati

DBMTR PROV. BANTEN IKLAN PELANTIKAN GUB.BANTEN OLEH PRESIDENT JOKOWI

                                           Laporan : Nurhayati


Minggu, 04 Oktober 2015

Kamis, 03 September 2015

Minggu, 09 Agustus 2015

DPU KOTA SERANG IKLAN HUT RI KE - 70 17 AGUSTUS 2015

Laporan : Nurhayati




Kepala Seksi (Kasi) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman (DSDAP) Banten Adib Solihin


Laporan: Nurhayati / novita





Disisi lain kepala seksi air minum dan penyehatan lingkungan ( AMPL ) DSDAP Prov. Banten mengemukakan sbb: Konsep tersebut menggunakan prinsip-prinsip pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat, seperti pilihan yang diinformasikan sebagai dasar dalam pendekatan tanggap kebutuhan, karena air merupakan benda sosial dan ekonomi, pembangunan berwawasan lingkungan, peran aktif masyarakat, serta penerapan prinsip pemulihan biaya.
Ditambahkan, program Sanimas yang mulai digulirkan sejak tahun 2010 lalu itu, didukung penuh pembiayaannya oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Sanitasi yang sudah terpisah dengan DAK bidang Air Minum.
Selain itu kata Adib, program ini juga didukung oleh pendanaan APBN Direkotrat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, dan pemerintah pusat juga mendorong pembangunan fasilitas sanimas melalui dukungan dana luar negeri dan dana APBD melalui berbagai kerangka program. 
Adib Solihin mengungkapkan, pada tahun 2015 ini Pemerintah Provinsi Banten telah menyiapkan anggaran hingga Rp 90 miliar, untuk pembangunan sarana air bersih. Dana tersebut kata Adib, dipergunakan untuk membangun lebih dari 600 titik sarana air bersih di sejumlah daerah.
“Tahun ini pembangunannya lebih dari 600 titik sarana air bersih,” pungkasnya. (ADV)

DSDA P-ROV. BANTEN IKLAN HUT RI KE - 70 17 AGUSTUS 2015

                                         Laporan: Nurhayati/ Novita


Sabtu, 13 Juni 2015

DPU KOTA SERANG IKLAN RAMADHAN 1436 H / 2015 M

Laporan: Nurhayati

DINSOS PROV.BANTEN IKLAN RAMADHAN 1436 H / 2015M

Laporan : Nurhayati / Gunawan


PENYELENGGARAAN REHABILITASI, OPERASI DAN PEMELIHARAAN IRIGASI DI PROVINSI BANTEN

Laporan: Nurhayati

 Serang ,,,,,,juni 2015



Perkembangan Irigasi di Provinsi Banten, sebagaimana juga di daerah lain di Indonesia dapat dibagi atas 3 fase perkembangan, yaitu :
  • Fase Pertama Pembangunan irigasi oleh masyarakat tani ribuan tahun yang lalu berlangsung sejak abad ke 16 sebelum masehi dimulai dengan sawah tadah hujan dan kemudian disusul dengan penemuan teknologi mengalihkan air dari sungai. Walaupun teknologi pengambilan air tersebut bersifat sederhana yaitu pengambilan bebas (free intake). Irigasi Subak di Bali adalah contoh irigasi ini.
  • Fase kedua adalah fase pengaturan antara irigasi masyarakat dan irigasi yang dibangun pemerintah. Sejak pertengahan abad ke-19 irigasi dalam skala besar dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda. Fase ini berlangsung  lebih dari satu abad (1948 -1970).
  • Fase ketiga adalah dominan peranan pemerintah dalam pembangunan dan pengelolaan irigasi. Pada fase ini pembangunan irigasi dilakukan secaa besar-besaran dengan tujuan mewujudkan tercapainya swasembada beras. Adanya teknologi revolusi hijau yang responsif terhadap air memerlukan upaya perbaikan infrastruktur irigasi yang sudah ada dan perluasan irigasi khususnya di luar pulau Jawa. Dana disediakan melalui APBN dan bantuan luar negeri IBRD/IDA. Dengan adanya dukungan finansial yang kuat pemerintah melalui proyek PROSIDA ikut memperbaiki sistem irigasi primer, sekunder bahkan tersier dengan memperkenalkan rancang bangun yang standar seperti box tersier.
Dalam PP No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi, yang dimaksud dengan  irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
Sedang secara teknis Irigasi adalah suatu sistem tata cara pembagian air dari sumbernya baik berupa mata air, sungai atau waduk yang ekonoimis dan pengadaannya dapat berlangsung setiap musim (musim penghujan dan musim kemarau).
Didalam suatu daerah irigasi terdapat komponen-komponen penunjangnyanya seperti :
  1. Bendung/bangunan utama, dimana air diambil dari sumbernya, umumnya dari sungai dan waduk.
  2. Sistem jaringan saluran pembawa, berupa saluran yang mengalirkan air irigasi kepetak-petak sawah
  3. Sistem pembuangan, saluran ini terletak diluar daerah irigasi yang berfungsi untuk membuang kelebihan air ke sungai atau saluran – saluran pembuang alam.
  4. Bangunan bagi, bagi sadap, dan bangunan sadap, berfungsi untuk mengambil dan mengatur pembagian air kepetak sawah secara proposional.
  5. Bangunan pelengkap, yaitu suatu bangunan yang dibuat untuk mengatasi suatu rintangan alam (talang, siphon,gorong-gorong), atau dibuat berdasarkan alasan teknis (bangunan terjun, got miring).
  6. Dan lain-lainnya.

 



Rabu, 10 Juni 2015

LELANG SAMBUNG JALAN BETONASE CIRUAS - WALANTAKA KEMUNGKINAN DI LAKSANAKAN TAHUN 2015 INI

laporan: Nurhayati / Dyt



Meskipun sambung jalan betonase antara ciruas – walantaka masih tersisa beberapa puluh meter lagi, sejauh ini terlihat masih lancar kendaraan lalu lalang dari Ciruas – Walantaka atau sebaliknya. Meski jalan berdebu bila keadaan cuaca panas dan nampak seperti kubangan bila keadaan cuaca hujan lebat yang di sebabkan jalan berlubang dan batu – batu besar menonjol namun hingga saat ini masih tampak lancar walau sesekali sering macet akibat ramai kendaraan di lampu merah Ciruas. Sesekali terlihat masyarakat, fihak Kecamatan, Koramil turut membantu memperbaiki jalan ini demi untuk kenyamanan dan kebersamaan pengendara truk, bis, sepeda motor, pejalan kaki dll.
Ditemui Kasi pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang ( DBMTR ) Provinsi Banten REZA mengatakan “ kemungkinan bila lelang berjalan sesuai dengan harapan kami serta berjalan lancar maka pembangunan akan di laksanakan tahun 2015 ini, sebab anggaranya telah siap. kita sama – sama berdo’a saja moga segalanya berjalan dengan baik dan sesuai harapan, ada satu lagi kendalanya mengapa di tahun lalu pembangunan terhenti selain anggaranya telah habis ada penyebab lainya yaitu persis dijalan yang belum di bangun itu ada gorong2 selebar jln di jalur itu yang harus di perhitungkan agar bila hujan lebat air tetap ancar dan tidak banjir,,,,,’’ jelas REZA singkat.