SERANG selasa ( 14/05
) - Jajaran Petugas Kehumasan di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Pemerintah Provinsi Banten diberi pemahaman tentang fungsi dan peranan pers
perspektif penyelenggaraan pemerintahan. Hal itu tertuang melalui kegiatan yang
dilaksanakan oleh Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Kegiatan ini
menghadirkan narasumber di antaranya Media Sucahya dari STIKOM Wangsa Jaya dan
Mashudi dari Radar Banten.Acara dialog bersama Forum Kehumasan SKPD di
lingkungan Pemerintah Provinsi Banten ini dihadiri 35 SKPD.
Kegiatan yang dibuka langsung kepala biro humas dan protokol prov.
Banten Hj.Sitti Ma’ani Nina di Hotel Abadi, Kota Serang, Melalui acara dialog
bersama ini, diharapkan para Petugas Kehumasan di lingkungan Pemerintah
Provinsi Banten dapat memahami substantif tentang pers dan dunia jurnalistik.
Mengingat, para penyelenggara pemerintahan memiliki kaitan khusus dengan pers
sebagai mitra pemerintah dalam menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan. Di sela-sela
sambutannya, Kepala Biro Humas dan Protokol menggarisbawahi dua hal yang
menjadi point penting dalam membangun sinergi antara humas pemerintah dengan
pers, yaitu partnership (kemitraan) dan konsep kolega representative.
Menurutnya, dengan membangun dan membina hubungan kuat dengan pers, humas
pemerintah diberi kemudahan dalam menyebarluaskan hasil-hasil pembangunannya.
Begitu pun dengan prinsip kolega-representatif, dengan memposisikan pers
sebagai mitra perwakilan unsur publik, petugas kehumasan pemerintah tidak perlu
merasa diawasi oleh pers. Pers bukan makhluk lain yang harus ditakuti, pers
bukan hakim yang akan mengadili. Karenanya, kita harus sambut pers dengan baik
dan melayaninya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya” terang Kepala Biro
Humas dan Protokol.
Sementara Media Sucahya secara gamblang menjelaskan beberapa teori
pers di antaranya adalah pers tanggung jawab sosial. Menurutnya, pers di
Indonesia saat ini menganut sistem pers tanggung jawab sosial. “Selain diberi
kebebasan, pers juga harus bertanggung jawab atas kebebasan tersebut” jelas
Media Sucahya kepada peserta dialog.
Hal senada diutarakan oleh pembicara lainnya, Mashudi yang
mewakili Radar Banten. Ia mengatakan bahwa pers dalam melaksanakan kegiatan
peliputan selalu dibekali identitas yang jelas. “Harus bedakan mana wartawan
yang hendak meliput, mana wartawan yang hendak mencari-cari sesuatu yang lain ,,,,….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar